Rabu, 05 Mei 2021

Eksplorasi Konsep bentuk-bentuk program yang berdampak pada murid

 


1.      Dari tayangan tentang bentuk-bentuk program yang berdampak pada murid, tuliskan dampak pada murid yang dapat Anda amati dari program-program yang ada dalam tayangan video.

 

Nama program

Dampak pada murid yang dapat diamati

Video 1:

Design for Change: Kabupaten Banggai, Indonesia
Suatu Inisiatif dan usaha dari siswa berkolaboratif antar individu untuk mewujudkan kemandirian dalam mengelola sekolah sesuai dengan konsep yang mereka kehendaki.
Kegiatan tersebut memberikan dampak positif dan memfasilitasi anak-anak di daerah terpencil di Indonesia untuk memiliki pengalaman belajar melalui pendekatan desain sebagai metode pemecahan masalah oleh fasilitator sukarela. Kegiatan ini bertempat di Banggai, Sulawesi Tengah, Indonesia yang tujuannya membangun semangat siswa untuk belajar dan meningkatkan kepedulian mereka terhadap lingkungan sekolah dan alam serta membangun sumber daya untuk meningkatkan hubungan sosial diantara mereka.
Video 2:
SD INSAN TELADAN BOGOR Pendidikan Karakter untuk Membangun Keberadaban Bangsa dengan cara duduk hening menebar cahaya

 

 

Sekolah SD Insan Teladan Bogor mengajarkan anak-nak untuk memahami nilai-nilai kemanusiaan yang terintegrasi dalam pembelajaran. Nilai-nilai tersebut dipraktekan langsung oleh anak-anak dengan sembahyang atau berdoa, mengikuti pembelajaran dengan serius dan mandiri mengerjakan tugas sesuai petunjuk guru. Nilai-nilai utama yang ditanamkan di sekolah tersebut ada 5 yaitu kebenaran, kebajikan, kedamaian, cinta kasih, tanpa kekerasan.
Video 3:
Kepemimpinan Inovatif Kepala SDN Sumbergondo 2 Batu

 

Tiga tahun lalu, SDN Sumbergondo 2 Batu yang berada di pedesaan lereng Gunung Arjuna ini memiliki beragam masalah. Mulai masalah kedisiplinan, pembelajaran yang lebih banyak ceramah, hingga rendahnya peran serta masyarakat. Bahkan para orang tua mampu di sekitar sekolah lebih memilih menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah lain yang dianggap lebih maju. Kini SDN Sumbergondo 2, berhasil menerapkan pembelajaran berkelas dunia. Semua guru menerapkan pembelajaran aktif di ruang kelas yang menarik, yang didesain dengan lukisan mural berkonsep. Para siswanya difasilitasi belajar di kelompok kecil untuk berdiskusi, memecahkan masalah, berpresentasi di depan kelas, dan memajangkan hasil karyanya di dinding kelas. Perubahan ini tidak lepas karena Kepemimpinan kepala sekolahnya yang inovatif.
Video 4:
Sekolah Nyaman dan Asri Peraih Adiwiyata

 

Salah satu sekolah di kota Pare-pare Sulawesi Selatan meraih prestasi meraih Adiwiyata Nasional yaitu SMPN 2 Pare-pare. Sekolah itu memiliki visi dan misi yaitu sekolah yang peduli dan berdaya lingkungan mampu mewujukan sekolah yang hijau dan nyaman. Kurikulum di sekolah dikembangkan berbasis lingkungan dan pembelajaran partisipatif, dengan menumbuhkan kepedulian dari semua warga sekolah mulai dari guru, pegawai TU, siswa dan komite.
Video 5:
Best Practice
memahami guru dalam kebersamaan menuju pelaksanaan program sekolah yang berkomitmen di SMP N 3 Wangiwangi
(Pengalaman mengningkatkan kinerja guru)
SMP Negeri 3 Wangiwangi terletak di area pegunungan yang memiliki suasana yang alami. Rimbunan pepohonan di sekitar menjadikan sekolah ini layak sebagai sekolah yang berbasis lingkungan. SMP Negeri 3 Wangiwangi berdiri dan beroperasi sejak tahun 1997. SMP Negeri 3 Wangiwangi jauh dari hiruk pikuk perkotaan menjadikan sekolah ini tidak familiar. Di bawah kepemimpinan Nurhayati, S.Pd., M.Pd. sekolah ini mulai berbenah dengan berbagai perubahan baik administrasi, peningkatan sumber daya guru maupun program-program yang diterapkan. Nurhayati, S.Pd., M.Pd. adalah seorang kepala sekolah yang sangat tegas dalam meningkatkan mutu pendidikan. Berbagai usaha dilakukan agar sekolah ini paling tidak dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Wakatobi. Dimulai dari penamaan branding sekolah yakni “PUNCAK” Prestasi, Unggul, Nyaman, Cantik, Asri dan Kreatif sebagai misi sekolah. Selain sebagai kepala sekolah, Nurhayati, S.Pd., M.Pd. juga aktif di berbagai kegiatan/ workshop yang dilakukan oleh guru Kabupaten Wakatobi sebagai instrktur atau narasumber. Aktif di berbagai organisasi dan komunitas guru adalah bagian yang tak terpisahkan dalam aktivitasnya sehari-hari. Maka tidaklah heran ketika Dirjen Kementerin Kebudayaan pada tahun 2018 menobatkan beliau sebagai Guru Inspiratif. Masih sama juga ketiaka direktorat jenderal guru dan tenaga kependidikn, kementerian pendidikan dan kebudayaan tahun 2018 menobatkan sebagai juara 1 dalam pelatihan Bimbingan Teknis Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah. 2. Suasana dan Aktivitas sekolah Banyak aktivitas yang mulai dilaksanakan di sekolah, kegiatan pembelajaran yang lebih mengarahkan dan melibatkan siswa dalam proses menuju ke aplikasi praktik. Beberapa mata pelajaran disetting dengan mengubah pola pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran yang kreatif dan menarik minat siswa. Desain pebelajaran yang dilakukan guru pun mulai bervariasi dan kreatif. Proses pembelajaran yang dilakukan guru sangat bervariasi, baik di dalam kelas, di luar kelas ataupun di lingkungan sekolah yang dapat menunjang proses belajr siswa. Begitu pula kegiatan peningkatan kemandirian siswa dalam berliterasi mulai dilakukan oleh guru-guru. Menggali bakat siswa menjadi suatu pembiasaan telah mengantarkan siswa menjuarai beberapa kompetisi tingkat kabupaten bahkan tingkat provinsi. Peningkatan dan penumbuhan karakter siswa pun mulai dilakukan secara kontinu, baik yang bersifat seni maupaun keagamaan. 3. Gambaran umum Mengubah pola pikir guru dengan menjalin kerjasa sama agar semua program sekolah terlaksana adalah dengan memahami guru dalam suatu konsep kebersamaan yang hakiki. Menyelami suasana hati guru dan memberikan kebebasan guru dalam berkreatif adalah hal yang utama. Menanamkan sikap dan menyentuh hati guru untuk merasa memiliki sekolah adalah hal utama, sebab keseharian guru dalam menjalankan tupoksi di sekolah tentu membutuhkan kenyamanan. Maka kebersamaan adalah kunci untuk menjalankan program secara komitmen. 4. Mengapa dianggap sebagai pengalaman terbaik Mengubah pola pikir guru secara menyeluruh dalam waktu yang singkat adalah hal yang sulit. Mengajak guru untuk merasa memiliki sekolah dan menyamakan ide adalah hal yang rumit. Akan tetapi berdasarkan azas kebersamaan yang berkomitmen semua bisa diatasi dengan baik. Memberi pemahaman tentang tujuan yang harus dicapai oleh seorang guru pada zaman sekarang, menjalin komunikasi yang menyentuh hati, selalu mengutamakan kebersamaan setiap program adalah kunci sukses dalam tim kerja. Tentu saja ada beberapa hambatan yang dilalui untuk membentuk kerja sama tim dalam azas kebersamaan. Menjalankan program sekolah membutuhkan saling pengertian yang utuh, ditambah lagi dengan sarana penunjang yang tidak memadai. Oleh karena itu, duduk bersama guru dan berbicara secara jujur dan terbuka untuk memulai suatu perubahan yang lebih baik adalah solusi yang jitu. Membuka ruang diskusi dan menerima saran dan ide guru secara bersama dan membangun fondasi kebersamaan. Inilah awal perubahan di SMP Negeri 3 Wangiwangi. SMP Negeri 3 Wangiwangi kini mulai dilirik oleh masyarakat dan pemerintah daerah. Setiap kegiatan daerah sekolah ini sudah dilibatkan, bahkan kegiatan literasi seni siswa sering mendapat undangan untuk mengisi acara hiburan dalam kegiatan daerah. Ajang kompetisi baik akademik maupun nonakademik sering dijuarai oleh siswa. Tamu daeri daerah pun sering berkunjung dalam memantau kondisi sekolah. Perlahan tapi pasti perubahan mulai tejadi dari setiap aspek. Sekolah binaan menuju sekolah sehat tingkat provinsi sedang dirintis, tim dinas kesehatan provinsi sulawesi tenggara telah melakukan sosialisai persiapan di SMP Negeri 3 Wangiwangi.

 

Video 6:
Pembangunan Sekolah Kerja Sama Indonesia-Australia

 



Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia mempersembahkan Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia Komponen 1 Pembangunan Sekolah Berbasis Partisipasi Masyarakat Pemerintah Indonesia dan Australia memperingati keberhasilan 10 tahun kemitraan dalam program pembangunan sekolah menengah pertama di seluruh Indonesia. Kemitraan ini dimulai sejak diluncurkannya program Pendidikan Dasar Australia Indonesia (AIBEP) di tahun 2006 dan diakhiri dengan Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia (KPAI) di tahun 2016. Kemitraan ini mendukung Pemerintah Indonesia dalam menuntaskan Wajib Belajar pendidikan dasar 9 tahun serta Pendidikan untuk Semua, yang menjadi salah satu target dalam Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014. Bentuk dukungan Kemitraan disini terutama adalah membangun sekolah menengah pertama, di daerah terpencil, miskin dan tertinggal di seluruh Indonesia. Pembangunan dilakukan dengan mekanisme partisipasi masyarakat. Dalam kurun 10 tahun ini, Kemitraan telah berhasil membangun 2,725 sekolah di seluruh Indonesia, dengan 10,175 kelas yang dapat menampung paling tidak 366,300 siswa baru. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, telah terjadi penurunan angka anak tidak bersekolah sebesar 84% dari semula 1.4 juta anak di awal program tahun 2006 menjadi tinggal 240 ribu di akhir program tahun 2016. Sementara Angka Partisipasi Kasar sekolah menengah pertama secara nasional naik dari 88.64% di tahun 2006 menjadi 100.72% di tahun 2015. Peningkatan ini menunjukkan perkembangan signifikan bagi Indonesia dalam menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia secara membanggakan telah berkontribusi dalam prestasi tersebut.

Dalam video semangat siswa untuk belajar dan menuntaskan wajib belajar 9 tahun sangat besar dan senyum senang juga tampak di wajah mereka menandakan mereka suka dengan adanya sekolah SMP tersebut.

 

 

2.      Refleksikan program-program yang telah dilaksanakan di sekolah Anda. Apakah program-program tersebut sudah berdampak pada murid? Pilih satu program dan jawab pertanyaan berikut:

  1. Apa nama dan tujuan program?
  2.  Apa saja aktivitas yang ada dalam program (Apa yang dilakukan murid/guru/kepala sekolah jika ada?)
  3. Apa dampak yang dapat diamati pada murid?
  4.  Apakah program yang Anda ceritakan di atas sudah mengikuti tahapan BAGJA?

 

Jawaban:

a.      Nama Program : Kelompok Sains (Sains Club)

Tujuan Program :

1.  Meningkatkan kemampuan siswa SMP di bidang MATEMATIKA, IPA dan IPS, baik dalam bentuk pemahaman maupun analisis dan praktik sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan.

2.  Meningkatkan kompetensi siswa dalam bidang Matematika dan Sains secara Komprehensif melalui penumbuhkembangan budaya belajar, kreativitas dan motivasi meraih prestasi terbaik dalam suatu kompetisi yang sehat serta menjunjung nilai-nilai sportivitas.

3.    Menyediakan wahana bagi siswa SMP Negeri 1 Abang untuk mengembangkan bakat dan minat di bidang Matematika dan Sains sehingga dapat berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal.

4.       Memotivasi siswa SMP Negeri 1 Abang agar selalu meningkatkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual berdasarkan norma-norma yang sehat sehingga dapat memacu kemampuan berpikir nalar.

5.   Meningkatkan wawasan pengetahuan, kemampuan, kreativitas serta menanamkan sikap disiplin dan kerja keras untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

6.  Mendapatkan peserta didik yang berhasil mencapai prestasi puncak di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

7.      Mengembangkan budaya masyarakat yang apresiatif terhadap prestasi di bidang pendidikan.

8.     Secara khusus, kegiatan ini bertujuan mempersiapkan siswa untuk mengikuti lomba yang berkaitan dengan mata pelajaran Matematika, IPA, dan IPS, seperti Lomba Mata Pelajaran atau Olimpiade baik di tingkat kabupaten, provinsi, ataupun nasional.

 b.      Aktivitas yang ada dalam program (Kepala Sekolah, Guru , dan murid)

Dalam program tersebut sebagai penaggung jawab adalah kepala sekolah, dan koordinator adalah guru bidang studi yang didaulat dan telah ditetapkan dalam rapat rutin setiap awal tahun pelajaran.  Kelompok sains merupakan kegiatan yang menguji kemampuan prestasi dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler. Jika sebuah sekolah berhasil mengikuti lomba hingga tingkat nasional bahkan dapat meraih medali maka hal itu merupakan prestasi yang dianggap luar biasa, karena kegiatan itu dilaksanakan secara berjenjang serentak di seluruh wilayah Indonesia dan dalam finalnya juga diikuti oleh seluruh peserta dari masing-masing provinsi. SMP Negeri 1 Abang selalu berkeinginan menjadi sekolah yang terbaik dan diperhitungkan eksistensinya di tingkat kabupaten, provinsi, atau bahkan di tingkat nasional dalam aneka lomba, kompetisi, atau olimpiade mata pelajaran. Untuk menghadapi berbagai lomba tersebut, perlu diselenggarakan kegiatan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler bagi murid. Aktivitas murid yaitu mengikuti seleksi tingkat sekolah dengan mengikuti tes yang diselengarakan sekolah dalam bidang IPA, matematika, dan IPS. Untuk peserta direkrut dari murid kelas VIII menggunakan nilai raport kelas VII, dan kelas VII menggunakan nilai UN SD dan Ulangan Harian I kelas VII, memiliki Nilai raport minimum 85 untuk peserta bimbingan Matematika; dan nilai minimum 80 untuk peserta bimbingan IPA dan IPS; Bersedia mengikuti kegiatan bimbingan sesuai jadwal dan peraturan yang ditetapkan sekolah. Diprioritaskan bagi siswa yang pernah mengikuti lomba / olimpiade mata pelajaran sesuai mata pelajaran/bidang studinya minimal pada tingkat kabupaten dan peserta ditetapkan dengan cara seleksi berkas dan interview yang dilaksanakan oleh guru pembimbing.

c.      Dampak yang dapat diamati pada murid

Kemampuan siswa SMP di bidang MATEMATIKA, IPA dan IPS, baik dalam bentuk pemahaman maupun analisis dan praktik meningkat,  dan kompetensi siswa meningkat melalui penumbuhkembangan budaya belajar, kreativitas dan motivasi meraih prestasi dalam suatu kompetisi yang sehat serta menjunjung nilai-nilai sportivitas. Dampak yang lain yaitu mempersiapkan siswa untuk mengikuti lomba yang berkaitan dengan mata pelajaran Matematika, IPA, dan IPS, seperti Lomba Mata Pelajaran atau Olimpiade baik di tingkat kabupaten, provinsi, ataupun nasional. Disamping itu siswa yang menikuti kegiatan kelompok sains (sains club) biasanya lebih banyak punya pengalaman dalam mengikuti berbagai lomba meskipun di luar mata pelajaran Sains. Sikap sportif dari kegiatan sanis club dan menikuti kegiatan lomba terbawa sampai ke pembelajaran di kelas sehingga memberikan efek positif bagi teman-teman murid lainnya. Murid yang ikut kegiatan sains club, ketika melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi biasanya diberikan mandat oleh sekolah tersebut untuk mewakili sekolah di ajang yang lebih tinggi.


d.      Program yang saya ceritakan di atas sudah mengikuti tahapan BAGJA yaitu :

PRAKARSA
PERUBAHAN
Kelompok Sains (Sains Club)
TAHAPAN Pertanyaan Daftar tindakan yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan
Diawalkan dari

 

 

B-uat pertanyaan (Define) Siapa Pembina Sains Club?

Apakah tujuan sains club ini?




Siapa yang menjadi peserta sains club?
Pembina Sains club adalah guru matematika, IPA dan IPS

mempersiapkan siswa untuk mengikuti lomba yang berkaitan dengan mata pelajaran Matematika, IPA, dan IPS, seperti Lomba Mata Pelajaran atau Olimpiade baik di tingkat kabupaten, provinsi, ataupun nasional.

peserta dari murid kelas VIII dan kelas VII
A-mbil pelajaran (Discover) Bagaina cara merekrut peserta kelompok sains club Perekrutan peserta dilakukan dengan tes seleksi yang diselengarakan sekolah dalam bidang IPA, matematika, dan IPS. Untuk peserta direkrut dari murid kelas VIII menggunakan nilai raport kelas VII, dan kelas VII menggunakan nilai UN SD dan Ulangan Harian I kelas VII, memiliki Nilai raport minimum 85 untuk peserta bimbingan Matematika; dan nilai minimum 80 untuk peserta bimbingan IPA dan IPS; Bersedia mengikuti kegiatan bimbingan sesuai jadwal dan peraturan yang ditetapkan sekolah. Diprioritaskan bagi siswa yang pernah mengikuti lomba / olimpiade mata pelajaran sesuai mata pelajaran/bidang studinya minimal pada tingkat kabupaten dan peserta ditetapkan dengan cara seleksi berkas dan interview.
G-ali mimpi (Dream) Bagaimana Guru dapat menggali minat siswa mengikuti Sains club?

 

Kelompok sains merupakan kegiatan yang menguji kemampuan prestasi dalam mengikuti lomba dari tingkat kabupaten hingga tingkat nasional bahkan dapat meraih medali maka hal itu merupakan prestasi yang dianggap luar biasa. Untuk menghadapi berbagai lomba tersebut, perlu diselenggarakan kegiatan sains club bagi murid dan melatih untuk meraih juara dan menjadi yang terbaik.
J-abarkan rencana (Design) Bagaimana penjabarannya?

 

Koordinator pembina membuatkan jadwal bergilir sebagai pembina siswa dalam kegiatan sains club yang terdiri dari mapel IPA, IPS dan matematika.
Kegiatan pembinaan dilaksanakan di luar jam pelajaran wajib atau normal disesuaikan dengan waktu yang disepakai guru dan murid.
A-tur eksekusi (Deliver) Kapan Mulai dilaksanakannya

 

Kegiatan kelompok sains (sains club) ini akan dilaksanakan di mulai awal semster 2 Tahun Pelajaran 2020/2021, dan Saat pembelajaran tatap muka sudah dapat dilaksanakan

3. Setelah mengetahui bagaimana sebuah pelaporan harus dipertanggung jawabkan, mulai dari perencanaan, monitoring, evaluasi hingga pelaporan, apakah program sekolah yang Anda ceritakan di atas sudah memperhatikan hal-hal tersebut?

Jawaban :
Sudah. Setiap kegiatan yang dilaksanakan di sekolah saya disesuaikan dengan program kerja yang tertuang dalam Rencana Program Kerja Tahunan Sekolah dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Koordinator program dibantu anggota tim akan membuat perencanaan kegiatan kelompok sains, pelaksanaan kegiatan dan monitoring yang dilakukan oleh tim monitoring sekolah. Kegiatan evaluasi dan pelaporan dilakukan setelah program selesai dilaksanakan berupa pertanggung jawaban keuangan, hasil yang telah diraih dan tindak lanjut untuk kegiatan selanjutnya. Laporan dibuat dan di sampaikan kepada kepala sekolah selaku penanggung jawab segala kegiatan di sekolah.

 

4.      Berikan catatan Anda tentang identifikasi risiko yang dilakukan oleh  sekolah dalam merencanakan dan mengelola program yang Anda ceritakan di atas.

Kondisi saat ini

Kondisi yang akan datang

Risiko

Strategis

Keuangan

Operasional

Pemenuhan

Reputasi

Kegiatan kelompok sains kurang aktif karena sulit membina murid karena pandemi covid 19.

Sekolah sedikit mengikuti kegiatan lomba yang berkaitan dengan mata pelajaran terutama dalam olimpiade, KSN atau kegiatan kainnya yang sejenis

Kegiatan kelompok sains bisa lebih aktif dalam  membina murid dengan metode daring maupun luring.

Sekolah lebih banyak berperan aktif dalam mengikuti kegaitan lomba-lomba akademik atau mata pelajaran dalam bentuk Olimpiade, KSN, ataupun lomba sejenisnya

Kegiatan sains club dan lomba berpengaruh terhadap kemampuan sekolah mencapai tujuan yaitu menjadi juara di tingkat kabupaten atau lebih tinggi

Kegiatan kelompok sains dan lomba dibiayai sepenuhnya dari dana BOS, risikonya pengadaan buku-buku sains club, pembayaran honor pembina dan bila melebihi dari anggaran maka peserta ikut urunan dalam biaya kegiatan lomba

Kegiatan sains club dan lomba akan berdampak pada kelangsungan proses manajemen teruatama dalam mengelola kegiatan pembelajaran dan koordinasi dengan guru pembimbing.

Kegiatan sains club akan berdampak pada kemampuan proses dan prosuderal internal untuk memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku seperti menambah waktu bimbingan diluar jam sekolah, atau tidak mengikuti pembelajaran karena bimbingan mapel sains.

Kegaitan sains club dan lomba sains juga memilki risiko yang berdampak pada reputasi dan nama lembaga terutama dalam peringkat yang diperoleh siswa, bila peringkat nya kecil atau rangking 3 besar maka reputasi sekolah akan baik, begitu pula sebaliknya jika peringkat yang diraih rendah maka reputasi lembaga juga rendah

 

 

4 komentar:

  1. Luar biasa.
    ๐Ÿ‘๐Ÿผ๐Ÿ‘๐Ÿผ๐Ÿ‘๐Ÿผ๐Ÿ‘๐Ÿผ๐Ÿ‘๐Ÿผ

    BalasHapus
  2. Mantap program yqng sudah direalisasikan, kami sebagau guru baru di satap akan berjuang untuk memposisikan murid merdeka sebagai tujuan kami

    BalasHapus
  3. Mantap pak suri.... detail sekali... menginsfirasi๐Ÿ‘

    BalasHapus