ekskresi pada manusia
Proses pengeluaran
zat pada manusia dibedakan menjadi defekasi, sekresi, dan ekskresi. Defekasi
adalah proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan berupa tinja (feses) yang
dikeluarkan melalui anus. Sekresi adalah proses pengeluaran getah oleh kelenjar
yang berguna bagi tubuh. Getah tersebut umumnya mengandung enzim atau hormon. Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa
metabolism yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme yang
dikeluarkan melalui ekskresi disebut ekskret. Ekskret dapat berupa air beserta
zat yang terlarut di dalamnya, garam-garam mineral, dan pigmen empedu. Ekskret
dihasilkan oleh berbagai organ ekskresi yang terdapat di dalam tubuh dan dikeluarkan
bersama urine dan keringat.
Gambar
peta konsep sistem ekskresi
1.
Ginjal
manusia bentuknya seperti biji kacang merah. Terletak di dalam rongga perut
bagian belakang, di sebelah kanan kiri tulang pinggang, sehingga sering disebut
buah pinggang. Ginjal sebelah kanan sedikit lebih rendah karena terdesak oleh
hati. Setiap ginjal panjangnya 6 – 7½ sentimeter dan tebal 1½ - 2½ sentimeter.
Pada orang dewasa beratnya kira-kira 140 gram. Perhatikan Gambar yang
memperlihatkan letak ginjal di rongga perut!
Pada bagian
korteks atau kulit ginjal terdapat glomerulus dan simpai Bowman. Glomerulus
dan simpai Bowman membentuk kesatuan yang disebut Badan Malpighi. Pada
bagian inilah proses penyaringan darah dimulai. Badan malpighi merupakan awal
dari nefron. Nefron adalah satuan struktural dan fungsional ginjal. Tiap
ginjal
tersusun oleh
kira-kira 1 juta nefron. Dari badan Malpighi terbentuk saluran yang menuju
bagian medula (sumsum ginjal). Medula (sumsum ginjal) tersusun atas
saluran-saluran yang merupakan kelanjutan badan malphigi dan saluran yang ada
di bagian korteks. Pelvis renalis atau rongga ginjal berupa rongga yang
berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter.
2.
Kulit
Kulit merupakan
jaringan yang terdapat pada bagian luar tubuh. Kulit memiliki banyak fungsi
karena di dalamnya terdapat berbagai jaringan. Kulit terdiri atas tiga lapisan
yaitu epidermis, dermis dan jaringan ikat bawah kulit.
A. Epidermis (Kulit
Ari)
Epidermis tersusun
oleh sejumlah lapisan sel yang pada dasarnya terdiri atas dua lapisan yaitu:
a. Lapisan tanduk
Merupakan lapisan
epidermis paling luar. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah dan
serabut saraf, karena merupakan sel-sel mati dan selalu mengelupas. Lapisan ini
jelas sekali terlihat pada telapak tangan dan telapak kaki.
b. Lapisan
malpighi
Lapisan ini
terdapat di bawah lapisan tanduk. Sel-selnya terdapat pigmen yang menentukan
warna kulit.
B. Dermis (Kulit
Jangat)
Merupakan lapisan
kulit di bawah epidermis, didalam lapisan ini terdapat beberapa jaringan yaitu:
a) Kelenjar keringat,
yang berfungsi untuk menghasilkan keringat. Keringat tersebut
bermuara pada
pori-pori kulit.
b) Kelenjar minyak,
yang berfungsi untuk menghasilkan minyak guna menjaga rambut tidak kering.
Kelenjar ini letaknya dekat akar rambut.
c) Pembuluh darah,
yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel atau jaringan
termasuk akar
rambut.
d) Ujung-ujung saraf.
Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah ujung saraf perasa dan
peraba.
C. Jaringan Ikat
Bawah Kulit
Di bagian ini
terdapat jaringan lemak (adiposa). Fungsinya antara lain untuk penahan suhu
tubuh dan cadangan makanan.
Kulit mempunyai fungsi
sebagai berikut:
1. indra peraba dan
perasa,
2. pelindung tubuh
terhadap luka dan kuman,
3. tempat pembentukan
vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet cahaya matahari,
4. penyimpan
kelebihan lemak,
5. pengatur suhu
tubuh.
3.
Hati
Fungsi hati, yang
terkait dengan fungsi ekskresi adalah:
- Menghasilkan
Getah Empedu
Getah empedu
dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung di dalam
kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu pada dasarnya
terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam
empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan yaitu untuk mengemulsi lemak.
Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga harus diekskresikan.
Zat warna empedu yang diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian menjadi
sterkobilin, yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh
darah dibuang melalui ginjal sehingga membuat warna pada urine yang disebut
urobilin. Kedua zat ini mengakibatkan warna feses dan urine kuning kecoklatan.
- Menghasilkan
Urea
Urea adalah salah
satu zat hasil perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi tubuh maka harus
dibuang keluar tubuh. Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan
bersama urine.
4.
Paru-paru
Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi. Zat sisa yang dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbondioksida dan uap air.
5.
Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi
A.
Gangguan pada
Ginjal
a.
Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya (sebagai alat penyaring darah). Ada dua macam gagal ginjal yaitu gagal ginjal yang bersifat sementara dan gagal ginjal tetap.
b.
Batu Ginjal
Batu ginjal
terbentuk karena adanya endapan garam kalsium yang makin lama makin mengeras
dan membesar. Endapan ini pada mulanya terdapat di rongga ginjal, kemudian
terbawa arus urine, juga terdapat di ureter dan kantong kemih. Batu ginjal
dapat dihilangkan dengan beberapa cara antara lain dengan pengobatan, yaitu
mengkonsumsi obat yang dapat menghancurkan batu ginjal. Namun bila dengan
pengobatan sulit hancur dapat dilakukan dengan pembedahan untuk mengambil batu
ginjal tersebut.
c.
Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus
adalah
suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine terlalu banyak. Penyebab
penyakit ini adalah kekurangan hormone ADH (Anti Diuretic Hormone),
yaitu hormon yang mempengaruhi proses reabsorbsi cairan pada ginjal. Bila
kekurangan hormon ADH, jumlah urine dapat meningkat sampai 30 kali lipat.
d.
Nefritis
Nefritis adalah
peradangan pada nefron terutama glomerulus. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus.
e.
Glukosuria
Glukosuria adalah
penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit tersebut sering
juga disebut penyakit gula atau kencing manis (diabetes mellitus). Kadar
glukosa dalam darah meningkat karena kekurangan hormon insulin. Nefron tidak
mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang
bersama urine.
f.
Albuminuria
Albuminuria adalah
penyakit yang ditunjukkan oleh adanya molekul albumin dan protein lain dalam
urine. Penyebabnya karena adanya kerusakan pada alat filtrasi.
g.
Hematuria
Hematuria adalah
penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit tersebut
disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat
gesekan batu ginjal.
B. Kelainan dan penyakit pada kulit:
a. Skabies
Skabies disebut
pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit
insekta yang sangat kecil (Sarvoptesscabies) dan dapat menular pada
orang lain.
b. Eksim
Eksim merupakan
penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit tersebut menyebabkan kulit
menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik.
c. Jerawat
Jerawat merupakan
gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut
umumnya dialami anak-anak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah,
dada atas, dan punggung.Cara pencegahan timbulnya jerawat yang paling mudah
yaitu makan makanan yang seimbang, cukup tidur dan olah raga, serta rajin
menjaga kebersihan kulit.
d. Biang keringat
Biang keringat
dapat mengenai siapa saja; baik anak-anak, remaja, atau orang tua. Biang
keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati
yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut
menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu,
dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang keringat.
e. Biduran
Biduran disebabkan
oleh udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai
dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Biduran
dapat berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari. Jika
penyakit ini disebabkan oleh alergi, maka cara pencegahannya adalah dengan
menghindari bahan makanan dan produk kimia yang menyebabkan alergi. Pengobatan
dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan oleh dokter.
f. Ringworm
Ringworm adalah sejenis
jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak
lingkaran di kulit. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit
tetap kering dan tidak lembab. Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat
anti jamur.
g. Psoriasis
Psoriasis belum
dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan gejala
menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang
dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut. Apa penyebab
psoriasis? Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil
dari banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada system
kekebalan tubuh. Ada dua tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem
kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris
terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit
menjadi meradang secara berlebihan.
h.
Kanker kulit
Penyakit kanker
kulit disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini
lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna
kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat
dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang
terlalu banyak.
C. Gangguan pada hati:
Penyakit hati bisa
disebabkan oleh infeksi virus, tidak bekerjanya hati dan empedu. Kelainan dan
penyakit yang berhubungan dengan hati misalnya penyakit hepatitis dan kuning.
a. Hepatitis
Hepatitis adalah
radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam,
misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh
virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus
hepatitis A dan dapat mencegahnya dengan melakukan vaksinasi.
b. Penyakit kuning
Penyakit kuning
disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu
tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam
darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan,
bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning.
Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut
darah berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu.
D.
Gangguan pada
paru-paru
Penyebab utama
yang membuat paru-paru tidak berfungsi secara optimal adalah infeksi virus dan
bakteri serta polusi udara. Polusi udara disebabkan oleh asap pabrik,
kendaraan, pembakaran, dan asap rokok. Penyakit pada paru-paru misalnya asma,
TBC, pneumonia, dan kanker paru-paru.
a. Asma
Asma dikenal
dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan penyempitan
saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit ini ditandai dengan
susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat
menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan
memicu serangan asma.
b. Tuberculosis
(TBC)
TBC adalah
penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat
bintil-bintil. TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang
terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal
ini disebut latent tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak
menerima pengobatan maka akan berkembang manjadi active tuberculosis.
Active tuberculosis adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu
untuk melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga
menimbulkan infeksi terutama pada bagian paru-paru. TBC dapat di atasi dengan
terapi. Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Pengguna
vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin BCG diberikan mulai dari
bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10 - 15
tahun, sehingga pada usia 12 - 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi ulang. 2)
Pengobatan pada pasien latent tuberculosis. 3) Pengobatan pada active
tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama kurang lebih 6 bulan tidak
boleh putus.
c. Pneumonia
Penyakit ini
disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya
di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus
dipenuhi oleh cairan.
TTS SISTEM EKSKRESI
suryacre@tive
|
EclipseCrossword © 2000-2013
Welcome!Click a word in the puzzle to get started. |
0 komentar:
Posting Komentar