Besaran dan Satuan
I.
Pendahuluan Besaran dan Satuan, Besaran Pokok
1. Pendahuluan Dalam fisika, untuk memahami
dan menjelaskan fenomena alam, kita perlu melakukan pengukuran. Pengukuran
adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis
yang ditetapkan sebagai satuan. Hasil dari pengukuran selalu dinyatakan dalam
angka dan satuan. Konsep besaran dan satuan adalah fundamental dalam fisika
karena memungkinkan kita untuk mengkuantifikasi observasi dan mengembangkan
teori-teori yang presisi.
·
Besaran: Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta memiliki
satuan. Contoh: panjang, massa, waktu, suhu.
·
Satuan: Pembanding dalam suatu pengukuran, atau nilai standar untuk besaran.
Satuan harus bersifat universal (dapat digunakan di mana saja) dan tidak
berubah-ubah. Contoh: meter (untuk panjang), kilogram (untuk massa), detik
(untuk waktu).
2. Sistem Satuan Internasional (SI) Untuk menghindari kebingungan dan memungkinkan komunikasi ilmiah yang
efektif antarnegara, pada tahun 1960 Konferensi Umum Timbangan dan Ukuran
(CGPM) menetapkan Sistem Satuan Internasional (SI). SI adalah sistem satuan
yang paling banyak digunakan di dunia, dan didasarkan pada tujuh besaran pokok
yang independen satu sama lain. Keuntungan SI meliputi:
- Koheren : Turunan dari besaran pokok dapat dengan mudah diturunkan.
- Metrik : Berbasis kelipatan 10, memudahkan perhitungan.
- Universal : Digunakan secara global dalam sains, teknik, dan perdagangan.
3. Besaran Pokok Besaran
pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
bergantung pada besaran lain. Ada tujuh besaran pokok dalam SI:
No. |
Besaran
Pokok |
Simbol
Besaran |
Satuan SI |
Simbol
Satuan SI |
Dimensi |
Keterangan |
1. |
Panjang |
l,x,h,r |
Meter |
m |
[L] |
Jarak
antara dua titik. Definisi meter saat ini berdasarkan kecepatan cahaya. |
2. |
Massa |
m |
Kilogram |
kg |
[M] |
Ukuran
kelembaman suatu benda. Kilogram adalah satu-satunya besaran pokok yang masih
didefinisikan berdasarkan artefak fisik (sampai 2019, sekarang berdasarkan
konstanta Planck). |
3. |
Waktu |
t |
Detik
(Sekon) |
s |
[T] |
Selang
antara dua kejadian. Definisi detik berdasarkan transisi atom Cesium-133. |
4. |
Kuat Arus
Listrik |
I |
Ampere |
A |
[I] |
Jumlah
muatan listrik yang mengalir per satuan waktu. Definisi Ampere berdasarkan
gaya antara dua konduktor. |
5. |
Suhu |
T |
Kelvin |
K |
[θ] |
Ukuran
energi kinetik rata-rata partikel dalam suatu sistem. Kelvin adalah skala
suhu termodinamika mutlak. |
6. |
Intensitas
Cahaya |
Iv |
Candela |
cd |
[J] |
Daya yang
dipancarkan oleh sumber cahaya per satuan sudut ruang, dalam arah tertentu. |
7. |
Jumlah Zat |
n |
Mol |
mol |
[N] |
Jumlah
partikel elementer (atom, molekul, ion, dll.) dalam suatu zat. Satu mol
mengandung sekitar 6.022×1023 partikel (bilangan Avogadro). |
Penting: Setiap
besaran pokok memiliki dimensi unik yang sering digunakan dalam analisis
dimensional untuk memeriksa konsistensi rumus fisika. Dimensi dinyatakan dalam
kurung siku, contoh: [L] untuk panjang.
II. Besaran Turunan, Satuan Turunan, dan Dimensi
4. Besaran Turunan Besaran
turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satu atau lebih besaran
pokok. Hampir semua besaran dalam fisika adalah besaran turunan.
Berikut
adalah beberapa contoh besaran turunan beserta rumus, satuan SI, dan
dimensinya:
No. |
Besaran
Turunan |
Rumus |
Satuan SI |
Dimensi |
Keterangan |
1. |
Luas |
Panjang ×
Lebar |
m2 |
[L]2 |
Daerah
yang ditempati suatu permukaan. |
2. |
Volume |
Panjang ×
Lebar × Tinggi |
m3 |
[L]3 |
Ruang yang
ditempati suatu benda. |
3. |
Kecepatan |
Jarak /
Waktu |
m/s |
[L][T]−1 |
Laju
perubahan posisi. |
4. |
Percepatan |
Perubahan
Kecepatan / Waktu |
m/s2 |
[L][T]−2 |
Laju
perubahan kecepatan. |
5. |
Gaya |
Massa ×
Percepatan |
N (Newton)
atau kg⋅m/s2 |
[M][L][T]−2 |
Dorongan
atau tarikan yang dapat menyebabkan perubahan gerak benda. |
6. |
Usaha /
Energi |
Gaya ×
Jarak |
J (Joule)
atau kg⋅m2/s2 |
[M][L]2[T]−2 |
Kemampuan
untuk melakukan kerja. |
7. |
Daya |
Usaha /
Waktu |
W (Watt)
atau kg⋅m2/s3 |
[M][L]2[T]−3 |
Laju
melakukan usaha. |
8. |
Tekanan |
Gaya /
Luas |
Pa
(Pascal) atau N/m2 |
[M][L]−1[T]−2 |
Gaya per
satuan luas. |
9. |
Massa
Jenis |
Massa /
Volume |
kg/m3 |
[M][L]−3 |
Massa per
satuan volume. |
10. |
Frekuensi |
1 /
Periode |
Hz (Hertz)
atau s−1 |
[T]−1 |
Jumlah
kejadian per satuan waktu. |
11. |
Muatan
Listrik |
Arus ×
Waktu |
C
(Coulomb) atau A⋅s |
[I][T] |
Sifat
dasar partikel yang menyebabkan interaksi elektromagnetik. |
12. |
Beda
Potensial |
Energi /
Muatan |
V (Volt)
atau J/C |
[M][L]2[T]−3[I]−1 |
Energi per
satuan muatan. |
5. Satuan Turunan Setiap
besaran turunan memiliki satuan turunan yang diturunkan dari kombinasi
satuan-satuan pokok. Beberapa satuan turunan memiliki nama khusus (misalnya
Newton, Joule, Watt, Pascal, Hertz, Coulomb, Volt) untuk memudahkan penggunaan,
tetapi semuanya dapat diuraikan kembali ke dalam satuan pokok SI.
6. Dimensi Suatu Besaran Dimensi
suatu besaran adalah cara besaran tersebut dibangun dari besaran-besaran pokok.
Dimensi dinyatakan dalam simbol-simbol besaran pokok yang ditulis dalam kurung
siku.
Fungsi
Dimensi:
- Menganalisis Konsistensi
Rumus: Semua suku dalam suatu
persamaan fisika harus memiliki dimensi yang sama agar persamaan tersebut
valid secara dimensional. Ini adalah alat yang sangat berguna untuk
memeriksa kesalahan dalam penurunan rumus.
- Contoh: Untuk persamaan
gerak v=v0+at:
- Dimensi
v: [L][T]−1
- Dimensi
v0: [L][T]−1
- Dimensi
at: Dimensi a ([L][T]−2) × Dimensi t ([T]) = [L][T]−1 Karena semua suku
memiliki dimensi yang sama, persamaan ini konsisten secara dimensional.
- Menurunkan Satuan: Dari dimensi suatu besaran, kita dapat menentukan satuan SI-nya.
- Memprediksi Hubungan
Antar Besaran (Analisis Dimensional): Meskipun tidak selalu memberikan rumus eksak, analisis dimensional
dapat memberikan gambaran tentang bagaimana suatu besaran mungkin
bergantung pada besaran lain.
Prinsip
Homogenitas Dimensional: Dalam suatu
persamaan fisika, dimensi di kedua sisi persamaan harus sama. Selain itu,
setiap suku yang dijumlahkan atau dikurangkan dalam persamaan juga harus
memiliki dimensi yang sama.
III.
Awalan SI,
Konversi Satuan, dan Pengukuran
7. Untuk menyatakan nilai-nilai yang sangat besar atau sangat kecil, SI
menggunakan awalan yang menunjukkan kelipatan sepuluh dari satuan dasar. Ini
membuat penulisan dan pembacaan angka menjadi lebih ringkas.
Awalan |
Simbol |
Faktor
Pengali |
Yotta |
Y |
1024 |
Zetta |
Z |
1021 |
Exa |
E |
1018 |
Peta |
P |
1015 |
Tera |
T |
1012 |
Giga |
G |
109 |
Mega |
M |
106 |
Kilo |
k |
103 |
Hecto |
h |
102 |
Deca |
da |
101 |
(Satuan
Dasar) |
100 |
|
Deci |
d |
10−1 |
Centi |
c |
10−2 |
Mili |
m |
10−3 |
Mikro |
μ |
10−6 |
Nano |
n |
10−9 |
Pico |
p |
10−12 |
Femto |
f |
10−15 |
Atto |
a |
10−18 |
Zepto |
z |
10−21 |
Yocto |
y |
10−24 |
Contoh
Penggunaan:
- 1 kilometer (km)=103 meter (m)
- 1 miligram (mg)=10−3 gram (g)
- 1 nanometer (nm)=10−9 meter (m)
- 1 gigahertz (GHz)=109 hertz (Hz)
8. Konversi Satuan Terkadang,
kita perlu mengubah satuan dari satu sistem ke sistem lain, atau dari satu
awalan ke awalan lain. Konversi satuan dilakukan dengan menggunakan faktor
konversi yang setara dengan satu.
Contoh
Konversi:
- Mengubah km/jam ke m/s: 72 km/jam = 72000 m /3600 s = 20 m/s
- Mengubah cm2 ke m2 : 1 cm2 = (10−2 m)2 = 10−4 m2
500 cm2 = 500×10−4 m2= 0,05 m2
9.
Pengukuran Pengukuran adalah inti dari
fisika eksperimental. Dalam pengukuran, kita harus memperhatikan:
- Ketepatan (Accuracy): Seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya (nilai
acuan).
- Ketelitian (Precision): Seberapa dekat nilai-nilai yang terukur satu sama lain ketika
pengukuran diulang (konsistensi hasil pengukuran).
- Angka Penting
(Significant Figures):
Angka-angka hasil pengukuran yang memiliki arti dan memberikan informasi
mengenai ketelitian pengukuran. Angka penting terdiri dari angka pasti dan
satu angka taksiran terakhir.
- Aturan
Angka Penting:
- Semua
angka bukan nol adalah angka penting. (Contoh: 123,4 memiliki 4 angka
penting)
- Angka
nol yang berada di antara angka bukan nol adalah angka penting. (Contoh:
1005 memiliki 4 angka penting)
- Angka
nol di belakang koma desimal dan setelah angka bukan nol adalah angka
penting. (Contoh: 12,00 memiliki 4 angka penting)
- Angka
nol di depan angka bukan nol pertama (nol pembuka) bukan angka penting.
(Contoh: 0,0025 memiliki 2 angka penting)
- Angka
nol di akhir bilangan bulat tanpa koma desimal bisa menjadi angka
penting atau tidak (ambigu). Untuk menghindari ambiguitas, gunakan
notasi ilmiah. (Contoh: 1200 bisa 2, 3, atau 4 angka penting. 1.2×103 (2
AP), 1.20×103 (3 AP), 1.200×103 (4 AP)).
- Notasi Ilmiah (Scientific
Notation): Cara penulisan angka
yang sangat besar atau sangat kecil dalam bentuk a×10n, di mana
1≤∣a∣<10 dan n adalah bilangan bulat. Notasi ilmiah memudahkan
penulisan dan penentuan angka penting.
- Contoh: 3.000.000 m = 3×106 m (1 AP), 3,00×106 m (3 AP)
- 0.000000005 s = 5×10−9 s (1 AP)
Besaran dan Satuan SMP
@surikajus
EclipseCrossword © 2000-2013
|
0 komentar:
Posting Komentar