Rabu, 04 November 2020

RANCANGAN AKSI NYATA NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA

RANCANGAN AKSI NYATA NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA

PGP-1-Kabupaten Karangasem-I Wayan Suriasa-1.1-Rancangan Aksi Nyata





    Pendidikan merupakan kebutuhan bagi manusia, baik formal maupun nonformal. Tanpa adanya pendidikan manusia akan memiliki kemampuan sumber daya manusia yang lemah, dan juga tidak akan berkembang. Dalam pendidikan ada proses sehingga akan terjadi perubahan. Perubahan yang dimaksud terutama perubahan tingkah laku, dari perilaku yang tidak baik ke arah perilaku yang baik. Pendidikan mengubah manusia dari yang tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan juga mengubah manusia dari yang tidak paham menjadi paham. Pengertian ini sangat sesuai dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara.

Pendidikan bersifat dinamis, yang terus bergerak sesuai dengan perkembangan zaman. Perubahan cara pandang juga berubah. Pendidkan (formal) kini tak lagi hanya tugas sekolah, yang di dalamnya ada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidikan kini harus menjadi tanggung jawab bersama. Perubahan paradigma dalam keluarga, sekolah, dan murid juga berubah sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Hal ini adalah akibat dari berubahnya norma dan pandangan murid. Kehadiran informasi dan teknologi juga menyebabkan segala sesuatu berubah. Tak ada lagi batasan ruang dan waktu. Arus informasi mengalir deras dan sulit untuk dihentikan.

Paradigma bahwa pendidikan hanya tanggung jawab guru, kini mulai mengalami perubahan. Selama ini antara guru, keluarga, dan murid diartikan sebagai suatu hal yang terpisah. Sangat tabu, jika keluarga ikut campur dalam pendidikan, sangat tabu saat orang tua ikut campur dalam tugas guru. Kini, seiring berjalannya waktu dan sebagai bukti bahwa pendidikan itu dinamis, keluarga berhak mengetahui apa saja yang terjadi dalam proses pendidikan anak-anak mereka. Keluarga juga berhak untuk memberi saran dan ide dalam proses tersebut. Begitu juga murid, mereka berhak tahu apa yang terjadi di sekolah. Selain itu masysarakat diperkenankan memberi saran dan kritik demi peningkatan mutu pendidikan tersebut. Di sini akan nampak hubungan yang sangat mendukung satu dengan yang lainnya. Sesuai dengan yang di harapkan oleh Bapak Ki Hajar Dewantara

Hubungan ini akan membentuk hubungan kebersamaan, yakni antara pendidikan-dalam hal ini sekolah dengan keluarga, pendidikan dengan Orang tua. Dalam hubungan kebersamaan ini tidak ada yang merasa bahwa mereka lebih tinggi kedudukannya dari yang lain. Semua stakholder tersebut sejajar dalam menciptakan pendidikan yang maju dan berkarakter.

Sehubungan dengan pendidikan itu dinamis, maka pendidikan akan mengalami kompleksitas di dalamnya. Ini semua akibat dunia itu juga berkembang dengan pesat. Tuntutan murid dan keluarga akan pendidikan yang baik juga makin kuat. Sekolah tidak bisa sebagai kekuatan tunggal dalam mengatasi setiap masalah yang ada. Untuk itulah keterlibatan dan partisipasi keluarga dan murid sangat diharapkan.

untuk mengatasi segala permasalahan yang ada di sekolah. Mengharapkan sekolah yang prima dengan segala fasilitas yang tercukupi, suatu yang mustahil tanpa bantuan keluarga, Orang Tua,Teman Sejawat. Tuntutan akan jadi kenyataan jika kita bersama-sama dalam mewujudkan itu.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka kami SMPN 1 Abang berusaha mewujudkan impian para orang tua, murid dengan membentuk kebersamaan dengan semua stakeholder sekolah. Stakeholder tersebut tidak hanya orang tua, tetapi juga murid lingkungan sekolah, instansi yang terkait-baik dalam bentuk fisik maupun nonfisik, pejabat setempat, dan beberapa badan milik negara, serta perusahaan-perusahaan yang berada di lingkungan sekolah maupun tidak. Bentuk kebersamaan tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk.

A. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
1. Visi Sekolah

Dalam upaya kegiatan pengembangan SMP Negeri 1 Abang, maka perlu VISI dengan mempertimbangkan beberapa indikator yang mungkin dapat dicapai atau diwujudkan. Adapan yang menjadi VISI SMP Negeri 1 Abang adalah TERWUJUDNYA SMPN 1 ABANG YANG BERIMAN, TERDIDIK DAN BERBUDAYA

Indikator visi sebagai berikut:
  1. Melaksanakan pengembangan kurikulum lokal dan kurikulum yang berstandar nasional dalam bidang akadmik dan non akademik.
  2. Menumbuhkembangkan sikap disiplin, jujur, kreatif, dan bertanggung jawab untuk membentuk siswa berakhlak mulia dan berbudi perketi luhur.
  3. Mewujudkan nilai–nilai keagamaan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan budaya global 
Visi dapat menjiwai warga sekolah untuk mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah. Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang :
a. Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi yang ada;
b. Sesuai dengan norma dan harapan murid;
c. Ingin mencapai keunggulan prestasi akademik dan non akademik;
d. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah;
e. Mendorong adanya perubahan yang lebih baik;

2. Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah.
a. Berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur
b. Menciptakan suasana kondusif berdasarkan nilai- nilai keagamaan
c. Mewujudkan Lingkungan dan Budaya hemat yang asri, nyaman rindang dan bersih
d. Berwawasan wiyata mandala

Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detail dan lebih jelas. Sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.


II. Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata
    Judul Modul : Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa
    Nama Peserta : I Wayan Suriasa, S.Pd

Adapun Rancangan Aksi Nyata yang Saya Lakukan di Kelas yaitu:

Latar Belakang: 

hal-hal yang melatarbelakangi rancangan tindakan ini yaitu ada beberapa siswa yang belum semnagat dalam mengikuti pembelajaran daring maupun luring dalam masa pandemi covid 19, untuk itu diperlukan pemikiran Ki hajar Dewantara agar pembelajaran berpusat pada siswa dengan menerapkan merdeka belajar dengan menggunakan 5M salah satunya yaitu memanusiakan hubungan. Hubungan guru, siswa dan orang tua siswa dibangun untuk mengetahui profil awal siswa sebagai acuan dalam mengembangkan rancangan dan strategi pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

Tujuan 

Meningkatkan pembelajaran yang berbasis aktivitas sehingga siswa menjadi aktif dan semangat dalam pembelajaran daring maupun luring dalam masa pandemi covid 19 serta meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar.

Tolok Ukur

1. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran daring maupun luring
2. Siswa lebih bersemangat dan termotivasi belajar
3. Berkembangnya kemampuan siswa dalam potensi baik aspek kognitif, afektif, mupun psikomotorik.
4. Mempunyai karakter yang baik dan berbudi pekerti yang baik.

Linimasa Tindakan yang akan dilakukan

Pelaksanaan tindakan ini terlebih dahulu dengan melakukan diagnosis non kognitif awal berupa memetakan profil siswa SMP Negeri 1 Abang. Pertanyaan yang diberikan pada saat diagnosis awal ini berupa pertanyaan sederhana yang mengarah pada keseharian siswa seperti cara belajar, minat, pekerjaan orang tua, model pembelajaran yang diinginkan serta bentuk-bentuk penugasan yang diinginkan agar tidak menjadi beban berat bagi siswa saat belajar. Setelah mendapatkan profil siswa, kemudian dibangun kesepakatan dan menyusun rencana pembelajaran serta strategi yang akan dilaksanakan, karena dari hasil pemetaan tersebut menjadi acuan untuk kegiatan pembelajaran.

Dukungan yang dibutuhkan
Dalam mempelancar pelaksanaan kegiatan aksi nyata maka diperlukan dukungan dari beberapa pihat diantaranya:

1. Pihak sekolah yakni Kepala Sekolah, teman sejawat, dan siswa




2. Orang tua siswa




3. Masyarakat










3 komentar: