KESEPAKATAN KELAS DENGAN MENERAPKAN 5S
MEWUJUDKAN KELAS IMPIAN YANG MENYENANGKAN
Oleh:
I Wayan Suriasa
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan karakter yang menekankan pada berbagai dimensi dalam proses pembentukan pribadi, diharapkan mampu membendung berbagai kemungkinan-kemungkinan negatif yang secara perlahan akan menghilangkan budaya bangsa. Melalui pendidikan karakter diharapkan permasalahan yang timbul dari pergeseran etika dan moral yang dilakukan oleh para generasi muda akan semakin menurun atau bahkan menghilang. Diperlukan upaya pembentukan budaya positif sekolah untuk membentuk profil pelajar pancasila sesuai tujuan dari merdeka belajar. Pendidikan karakter yang menekankan pada berbagai dimensi dalam proses pembentukan pribadi, diharapkan mampu membendung berbagai kemungkinan-kemungkinan negatif yang secara perlahan akan menghilangkan budaya bangsa ini. Sehingga diharapkan permasalahan yang timbul dari pergeseran etika dan moral yang dilakukan oleh para generasi muda akan semakin menurun atau bahkan menghilang.
Banyak sekali program yang ditemukan untuk meningkatkan nilai karakter diri para peserta didik, salah satu program yang bisa diterapkan untuk menanamkan pendidikan karakter para peserta didik dengan membuat kespakatan kelas. Program ini merupakan kegiatan yang sederhana, namun memiliki peranan dalam mewujudkan kelas yang menyenangkan.
B. TUJUAN AKSI NYATA
Adapun tujuan kegiatan ini sebagai berikut:
Murid terbiasa bahasa yang sopan ketika berbicara dengan guru dan teman-temannya.
Dengan senyum murid merasa senang, dan gembira
Dengan sapa dan salam meningkatkan saling menghargai
Dengan pembiasaan sopan dan santun akan terbentuk pribadi yang baik
Pembiasaan budaya 5S diawali dengan mengadakan kesepakatan kelas. Kelas yang penulis pakai sebagai subyek adalah kelas IX C karena penulis merupakan wali di kelas tersebut. Adapun runtutan kegiatan aksi nyata Budaya 5S mewujudkan konsep Pawongan ketika masa pandemi Covid-19 di semester genap tahun pelajaran 2020/2021 sebagai berikut.
Mengadakan diskusi bersama murid kelas IX C melalui aplikasi Google meet untuk membentuk kesepakatan kelas terkait budaya positif
Pendapat-pendapat murid diketikkan di dokumen melalui aplikasi WA
Setelah terdapat kesepakatan kelas guru dan murid menandatangani kesepakatan kelas tersebut.
Guru memantau aktivitas murid ketika mengumpulkan tugas secara langsung ke sekolah, ketika berdiskusi di grup kelas melalui WA atau classroom.
Hasil pemantauan disampaikan kepada Kasatdik dan guru lain sebagai bahan refleksi.
Tolak ukur keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut:
Murid terbiasa menunjukkan 5S.
Murid berperilaku sopan dan santun dalam kesehariannya di sekolah.
D. HASIL AKSI NYATA
Pelaksanaan budaya 5S di masa pandemi diupayakan tetap dilaksanakan. Adapun hasilnya, yaitu sebagai berikut:
Pembiasaan mengadakan kesepakatan kelas dalam membentuk budaya positif awalnya memang belum biasa dilakukan oleh murid karena mereka belum terbiasa memberikan pendapatnya. Setelah dituntun dengan pertanyaan-pertanyaan membentuk kebiasaan baik di sekolah. beberapa murid mulai memberikan pendapatnya. Aplikasi virtual yang digunakan adalah google meet. komentar peserta didik dituliskan lewat WA. Dari beberapa pendapat disepakatilah Budaya Positif yang akan dilakukan, yaitu: a) mentaati protokol kesehatan, b) budaya 5S (Senyum, sapa, salam, sopan, dan santun), c) mengumpulkan tugas tepat waktu,
Poster kesepakatan kelas digital yang dibuat ditandatangani dan dishare di grup WA kelas IX C.
Murid ketika mengumpulkan tugas mulai diamati ketika kesekolah peserta didik memakai masker untuk mematuhi protokol kesehatan. Ketika bertemu dengan guru memberi salam yaitu mencakupkan tangan dan menyapa guru yang ditemuinya.
Kegiatan pembentukan budaya positif di sekolah mendapatkan apresiasi yang baik dari kasatdik dan guru lain. Guru-guru mulai juga memulai untuk mengadakan kesepakatan kelas pada murid walinya untuk membentuk budaya positif. Hal tersebut menjadi langkah awal mewujudkan hubungan yang harmonis dengan murid dan warga sekolah (konsep pawongan).
E. REFLEKSI
Dari aksi nyata ini dapat diperoleh hal-hal positif yaitu pembiasaan membangun kesepakatan kelas bersama murid dengan mendengarkan keinginan mereka, mewujudkan hubungan yang harmonis dengan warga sekolah melalui budaya 5S, dan perubahan sikap ke arah yang positif pada murid, terutama dalam hal berkomunikasi dengan guru pada masa belajar dari rumah (BDR).
Kelemahan pada pelaksanaannya adalah tidak dapat membiasakan secara nyata di kelas secara tatap muka karena masih pandemi.
F. PERBAIKAN YANG DILAKUKAN
Jika nanti pembelajaran dapat berjalan normal, poster kesepakatan kelas akan dipasang di depan kelas supaya dapat dilihat untuk dilaksanakan oleh peserta didik. Hal ini juga dilakukan oleh wali kelas yang lain guna membentuk budaya positif sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar