Senin, 15 Februari 2021

2.1.a.9. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

 



Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid

Dalam Tomlinson (2001:1), pada pembelajaran diferensiasi berarti mencampurkan semua perbedaan untuk mendapatkan suatu informasi, membuat ide dan mengekspresikan apa yang mereka pelajari. Dengan kata lain bahwa pembelajaran diferensiasi adalah menciptakan suatu kelas yang beragam dengan memberikan kesempatan dalam meraih konten, memproses suatu de dan meningkatkan hasil setiap murid, sehingga murid-murid akan bisa lebih belajar dengan efektif.

Pemetaan kebutuhan Siswa







Ada 3 Strategi dalam Pembelajaran Berdiferensiasi
A. Pembelajaran Berdiferensiasi Konten ( Komponen Isi)
  1. Menggunakan bahan bacaan pada berbagai tingkat keterbacaan.
  2. Menyediakan bahan ajar pada kaset.
  3. Menggunakan daftar kosakata untuk mengetahui tingkat kesiapan siswa.
  4. Mempresentasikan ide melalui sarana pendengaran dan penglihatan.
  5. Menggunakan tema bacaan.
  6. Menggunakan kelompok kecil untuk mengajarkan kembali ide atau keterampilan pada siswa yangmengalami kesulitan, serta memperluas pemikiran atauketerampilan peserta didik yang sudah menguasai.

B. Pembelajaran Berdiferensiasi Proses
  1. Menggunakan kegiatan berjenjang, semua siswa bekerja dengan pemahaman dan keterampilan yang sama, serta melanjutkan dengan berbagai tingkat dukungan,tantangan, dan kompleksitas.
  2. Menyediakan pusat minat yang mendorong siswa mengeksplorasi diri.
  3. Mengembangkan agenda pribadi (daftar tugas yang ditulis oleh guru) yang harus diselesaikan selama waktu yang ditentukan.
  4. Menawarkan dukungan langsung lainnya bagi siswa yang membutuhkan.
  5. Memvariasikan waktu yang disedian pada siswa untuk menyelesaikan tugasnya
C. Pembelajaran Berdiferensiasi Produk
  1. Memberi siswa pilihan cara mengekspresikan kebutuhan pembelajaran (seperti membuat pertunjukan boneka, membuat video, rekaman, menulis surat, atau membuat puisi).
  2. Menggunakan rubrik yang cocok dan memperluas keberagaman tingkat keterampilan siswa.
  3. Membolehkan siswa bekerja sendiri atau berkelompok kecil untuk menuntaskan tugas.
  4. Mendorong siswa untuk membuat tugas mereka sendiri.




Pembelajaran Berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid
        Murid dengan minat yang berbeda dengan gaya belajar yang berbeda serta dengan kemampuan yang berbeda akan dapat dengan nyaman belajar sesuai dengan posisi mereka. Sehingga kebutuhan yang mereka inginkan akan terpenuhi yang tentunya ketika rasa nyaman dan senang mengikuti proses pembelajaran terjadi . hal ini akan berkorelasi positif terhadap hasil belajarnya ( diperoleh hasil belajar optimal)
    Pada pelaksanaan model berdiferensiasi ini diperlukan pemahaman akan teori pembelajaran yang matang, kreatifitas guru dalam merancang aktivitas yang bisa mengakomodasi keberagaman siswa di kelas sekaligus bagi anak berkebutuhan khusus, pantang menyerah, serta keteladanan guru bersikap dan bagaimana cara berkomunikasi terhadap siswa-siswa di kelas. Model pembelajaran ini bisa dilakukan dengan baik. Guru bisa mengatur kelompok independent dengan beberapa siswa yang masih pada tahap instructional (perlu bimbingan), sehingga teman yang sudah mandiri akan membantu teman yang memerlukan bimbingan. Guru bisa berfokus pada siswa yang masih memerlukan penjelasan ulang. Pengaturan kelas yang tepat akan mendorong keberhasilan dalam penyampaian materi dan guru terbantu dengan adanya kerjasama antarsiswa tersebut. Pada pelaksanaannya, guru tutor teman sebaya sangatlah diperlukan untuk membantu keberhasilan pembelajaran di kelas.
        Pada penerapan model berdiferensiasi ini, bahwa ternyata semua tingkat pemahaman siswa bisa saling belajar bersama dan berpartisipasi aktif. Dalam hasil penelitian, murid yang sangat jauh kemampuan dari siswa lainnya bisa dibimbing dan diarahkan oleh temannya, sehingga akan mewujudkan sikap saling menghargai dan membantu satu sama lainnya. 
    Model pembelajaran berdiferensiasi ini menunjukkan bahwa guru sebenarnya bisa melakukan kegiatan pembelajaran dengan mandiri jika memang tidak ada guru khusus dalam sekolah tersebut. Guru tetap bisa memberikan akomodasi dari keberagaman siswa baik pada kesiapan, ketertarikan dan gaya belajar. Dalam pelaksanaannya perlu adanya pelatihan bagi guru-guru bagaimana cara mengajar di kelas, sehingga semua kebutuhan siswa terakomodasi. 
      Model pembelajaran berdiferensiasi ini telah berdampak meningkatkan inklusifitas di kelas karena dapat meningkatkan adanya sikap saling kerjasama, berpartisipasi, saling membantu dan menghargai satu dengan lainnya. Selain itu motivasi siswa meningkat dengan diberikan aktivitas sesuai dengan ketertarikan mereka. Serta hasil pemahaman siswa juga meningkat dari tingkat sebelumnya.

0 komentar:

Posting Komentar